Fasilitas kerja yang diharapkan karyawan tidak terbatas pada gaji saja. Jika sebuah perusahaan ingin mempertahankan para karyawannya dan juga menjaga performa masing-masing karyawan, maka perusahaan harus melakukan penyesuaian juga.
Terutama, di aspek fasilitas kerja yang bisa mendukung kinerja karyawan itu sendiri. Gaji sudah pasti merupakan fasilitas yang harus diberikan oleh perusahaan. Namun, selain itu ada juga fasilitas lain yang bisa diberikan sebagai aspek penunjang.
Fasilitas itu dapat diberikan sesuai dengan usia, pendapatan, maupun tahap kehidupan karyawan itu sendiri. Karena tidak semua karyawan memiliki kebutuhan yang sama. Karena itu, agar bisa selaras pihak perusahaan diharapkan melakukan penyesuaian.
Faktor Penting dalam Menentukan Fasilitas Kerja yang Diharapkan
Fasilitas kerja adalah berbagai fasilitas pendukung yang diberikan oleh perusahaan untuk mendukung performa karyawannya. Fasilitas ini bentuknya bisa sangat bervariasi, mulai dari asuransi, tunjangan, bahkan lingkungan kerja juga termasuk di dalamnya.
Sebagian orang mungkin berpikir bahwa fasilitas diharapkan karyawan selain gaji terbatas pada dan tunjangan saja. Padahal, ada banyak faktor yang mempengaruhi karyawan mengenai fasilitas apa saja yang dibutuhkan.
Berikut akan dibahas mengenai faktor penting apa saja yang mempengaruhi dalam fasilitas kerja. Mengetahui faktor yang mempengaruhi, bisa membantu pihak perusahaan menyesuaikan fasilitas seperti apa yang perlu disediakan:
1. Lingkungan Kerja yang Nyaman
Seperti yang disebutkan sebelumnya, lingkungan kerja juga termasuk di dalam fasilitas kerja. Tidak semua fasilitas kantor harus berupa barang atau uang. Bisa juga berupa dukungan lingkungan kerja yang positif dan nyaman.
Bagaimanapun seseorang pasti lebih suka bekerja di lingkungan yang membuatnya nyaman. Lingkungan yang bisa mengapresiasi performa kinerja setiap karyawannya. Lingkungan kerja yang nyaman, bisa membuat karyawan bertahan kerja lebih lama.
Selain itu, pihak perusahaan bisa menunjukkan apresiasi seperti memberikan penghargaan karyawan teladan. Memberikan motivasi pada karyawan, menciptakan suasana kompetisi yang sehat, pemberian bonus, dan berbagai langkah lainnya.
Pihak perusahaan juga harus bisa bersifat tegas, jika ada yang melakukan pelanggaran atau membuat lingkungan kerja menjadi tidak nyaman. Jadi, terlihat keseriusan pihak perusahaan untuk memberikan fasilitas lingkungan kerja yang nyaman.
2. Pengembangan Karir dan Peluang Belajar
Dalam melakukan pekerjaan, tidak hanya perusahaan saja yang perlu berkembang. Pihak karyawan pun perlu mengembangkan karir dan pengetahuannya. Karena itu, perusahaan perlu memberikan jenjang karir yang jelas dan peluang belajar bagi karyawan meraihnya.
Perusahaan dapat menyediakan fasilitas apa saja yang berhubungan dengan skill para karyawannya. Misalnya, fasilitas pelatihan untuk meningkatkan keterampilan, beasiswa pendidikan bagi karyawan agar mengalami peningkatan karir dan sebagainya.
Salah satu fasilitas, contohnya seperti memberikan beasiswa pada karyawan. Harus diberikan dengan perjanjian tertentu. Pendidikan dan gelar yang akan diraih oleh karyawan harus digunakan untuk memberikan kontribusi besar bagi perusahaan lainnya.
Setelah lulus kuliah, karyawan harus kembali mengabdi ke pihak perusahaan. Hal ini bisa dijalankan sesuai dengan jangka waktu yang sudah disepakati. Memberikan pendidikan pada karyawan, juga bisa membantu karyawan menjajaki jenjang karir lebih tinggi.
3. Keseimbangan Kerja dan Kehidupan Pribadi
Fasilitas yang diharapkan oleh karyawan tidak hanya gaji yang besar saja. Namun, juga pekerjaan yang bisa memberikan ruang untuk kehidupan pribadi. Memang bagus, jika karyawan memberikan kontribusi besar pada perusahaan.
Namun, itu bukan berarti karyawan harus menghabiskan seluruh usaha dan waktunya hanya untuk perusahaan saja. Karyawan pasti memerlukan kesempatan untuk terlibat dalam keluarganya, membangun keluarga, menjadi ayah atau ibu, dan sebagainya.
Selain itu, tidak mungkin kehidupan seorang karyawan dihabiskan hanya dengan bekerja saja. Para karyawan pasti memerlukan waktu untuk cuti dan liburan agar bisa menyegarkan kembali pikiran setelah kembali bekerja.
Fasilitas kerja yang bisa diharapkan untuk mendukung hal ini, sebenarnya sangat sederhana. Pihak perusahaan cukup memberikan jam kerja yang masuk akal dan efektif pada setiap karyawan, dengan batasan bekerja 8 jam sehari saja setiap harinya.
Jadi, setiap karyawan memiliki waktu untuk beristirahat dan menjalani kehidupan pribadinya. Jika harus bekerja lebih dari jam tersebut, pihak perusahaan harus menerapkan sistem yang efektif dan memberikan apresiasi bonus.
Pihak perusahaan menyediakan jatah liburan, fasilitas cuti berbayar, dan izin absen berkala pada para karyawan. Dengan begitu, para karyawan memiliki kesempatan untuk liburan atau mengurus keperluan dan kehidupan pribadinya.
4. Manfaat Karyawan
Fasilitas yang diharapkan selanjutnya adalah memberikan manfaat karyawan di samping gaji. Jika gaji merupakan kewajiban yang harus diberikan oleh perusahaan, karena kontribusi oleh pihak karyawan, maka manfaat karyawan adalah fasilitas kerja selain gaji yang diberikan perusahaan untuk menunjang kontribusi pihak karyawan.
Manfaat karyawan ini bisa berupa asuransi, tunjangan, bonus, dan berbagai bentuk lainnya. Manfaat karyawan ini bisa diberikan untuk berbagai kebutuhan karyawan. Misalnya, untuk kesehatan bisa diberikan asuransi kesehatan, jaminan kesehatan, atau akses ke kesehatan mental.
Untuk karyawan yang sudah menikah misalnya, bisa diberikan tunjangan istri atau anak yang dapat menambah penghasilan karyawan sudah menikah. Kemudian, untuk karyawan senior bisa diberikan tunjangan dan asuransi setelah pensiun. Sebagai tambahan, ada pula tunjangan transportasi, tunjangan teknologi, dan fasilitas makan siang yang diberikan setiap karyawan memiliki jadwal kerja.
Hal yang paling penting tentu saja, menyesuaikan manfaat karyawan yang diberikan sesuai dengan kebutuhan karyawan. Untuk hal ini, pihak perusahaan yang harus melakukan penyesuaian.
5. Budaya Kerja yang Positif
Lingkungan kerja yang nyaman dengan fasilitas dan teknologi kerja yang lengkap, kadang tidak cukup untuk membentuk lingkungan kerja yang baik. Untuk itu, para perusahaan harus melengkapinya dengan budaya kerja yang positif.
Budaya kerja yang positif ini bisa berbagai macam. Mulai dari kompetisi dan persaingan yang sehat antara karyawan, tidak ada pembullyan pada karyawan, beban kerja yang tidak membebani mental para karyawan, dan berbagai aspek yang lainnya.
Budaya kerja yang positif bisa dibilang merupakan fasilitas kerja yang paling diharapkan oleh para karyawan. Karena memiliki lingkungan dan budaya kerja positif menjadi kenyamanan dalam bekerja dan memastikan beban kerja sesuai dengan kemampuan.
Para karyawan tidak memiliki beban lain selain tanggung jawab dan kontribusinya pada perusahaan. Hal ini juga menguntungkan bagi perusahaan, karena budaya kerja dan lingkungan kerja positif membuat karyawan bertahan lebih lama dan tidak mudah keluar.
Kesimpulan
Dari penjelasan di atas bisa dikatakan bahwa ada banyak hal yang mempengaruhi fasilitas kerja. Selain itu, fasilitas kerja seperti pantry atau ruang rekreasi penting bagi karyawan karena memberikan kesegaran dan kenyamanan. Coworking space mengakomodasi hal ini, menciptakan lingkungan yang mendukung kreativitas dan kesejahteraan karyawan di era kerja yang dinamis.
Tidak hanya hal-hal yang bersifat materi saja, seperti tunjangan, bonus, dan berbagai hal lain, namun hal-hal yang bersifat sosial seperti lingkungan kerja.
Fasilitas yang diharapkan selain gaji merupakan tanggung jawab perusahaan sepenuhnya. Dengan memberikan manfaat lain selain gaji, daya tawar perusahaan menjadi lebih tinggi dan lebih menarik di mata calon karyawan maupun mempertahankan karyawan.
Memenuhi fasilitas yang diharapkan oleh karyawan selain gaji, pada dasarnya akan menguntungkan bagi perusahaan. Hal tersebut, tentu saja akan menguntungkan bagi karyawan juga, karena para karyawan bisa mendapatkan manfaat lebih.
Untuk mewujudkannya, langkah pertama bisa dimulai dari mencari tempat kerja yang terbaik. Cari tahu lebih lanjut di Workfrom sekarang.